Rabu, 08 Februari 2012

Sejarah Pabrik Gula Toelangan

Sejarah Pabrik Gula Toelangan


 Assalamualaikum. Wr. Wb

Alhamdulilah selama ini saya ingin menulis sejarah perusahaan yang saya tempati akhirnya bisa tercapai. harapan tulisan ini dapat dibaca oleh seluruh karyawan dan para pelajar yang ingin tahu tentang sejarah pabrik gula toelangan ini.

PENDAHULUAN.

Pabrik Gula Toelangan merupakan salah  satu pabrik gula Wilayah kerja PT Perkebunan Nusantara X (Persero). Terletak di Kabupaten Sidoarjo tepatnya ± 13 Km barat daya Kota Sidoarjo.
Bahan baku yang diolah adalah tebu hasil penanaman sendiri (TS) dan tebu rakyat (TRK).
Dalam mengolah tebu menjadi gula menggunakan proses sulfitasi netral, dengan bahan pembantu proses yaitu : belerang, kapur, asam pospat, dan flokulan.
Adapun produksi utamanya adalah Gula Kristal Putih (GKP) dan keluaran lain adalah tetes sebagai hasil samping ( by product),  ampas untuk bahan bakar, blotong sebagai limbah padatnya. Sedang gas buang ketel sebagai limbah udara.


A.   Sejarah Perusahaan
    Pabrik Gula Toelangan – Sidoarjo didirikan pada tahun 1850 oleh Pemerintah Belanda dengan nama N.V. Matsechappy Tot Exploitatie  de Suiker Ondernamingen Kremboong en Toelangan. Kemudian berubah menjadi N.V. Mattschappy Kremboong en Toelangan yang manajemennya berada Tiedemen Van Kerehem (T.V.K).

         Setelah Indonesia merdeka, maka perusahaan-perusahaan yang dulunya dikuasai oleh Pemerintah Belanda kemudian diambil alih seluruhnya oleh Pemerintah Indonesia dengan dikeluarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 229/UM/57. Setelah dilakukan beberapa kali perubahan nama kepengurusan, akhirnya dikeluarkan lembaran negara 234/1974 tentang perubahan hirarki kepengurusan sebagai berikut :

1.      Badan Khusus Urusan Perusahaan Negara Perkebunan menjadi Inspeksi Wilayah.
2.      Perusahaan Negera Perkebunan XXII berubah menjadi PT. Perkebunan XXI-XXII (Persero).
3.      Perusahaan Negara Perkebunan XXII PG. Toelangan berubah menjagi PG. Toelangan PT. Perkebunan XXI-XXII (Persero).

            Sesuai PP. Nomor 15, tanggal 4 Februari 1996 tentang peleburan perusahaan perseroan (Persero) PT. Perkebunan XXI-XXII, dan Perusahaan Perseroan (Persero) XXVII menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Perkebunan X, diputuskan Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Perkebunan XXVII yang masing-masing didirikan berdasarkanm PP. Nomor 13 tahun 1990, PP. Nomor 23 tahun 1973 dan PP. Nomor 7 tahun 1972 dilebur dalam Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Perkebunan Nusantara X yang selanjutnya dalam peraturan Pemerintah ini disebut PERSERO.
            PT. Perkebunan Nusantara X (persereo) membawahi 11 Pabrik Gula, 2 Rumah Sakit, 2 Pabrik Tembakau, 1 Pabrik Karung. Salah satu dari 11 Pabrik Gula dari PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) adalah Pabrik Gula Toelangan.

B.   Lokasi Pabrik

                  Pabrik Gula Toelangan secara Administrative berada didesa Toelangan, kecamatan Tulangan, kabupaten Sidoarjo. Lokasi pabrik ini berada didaerah yang strategis ditinjau dari letak bahan baku, transportasi, sumber air maupun sumber tenaga kerja.

              Batas-batas Pabrik Gula Toelangan yaitu : sebelah utara : Desa Kemantren, sebelah selatan: Desa Tulangan, sebelah timur : sawah desa Tulangan dan sebelah barat : sawah desa Singopadu.

C. Keadaan Tanah

      Keadaan tanah desa Tulangan dan sekitarnya adalah tanah yang subur dan sesuai untuk ditanami padi-padian dan tebu sehingga memudahkan bagi perusahaan dalam pengadaan bahan baku. Dengan makin pesatnya perkembangan kota Sidoarjo sehingga mengakibatkan berkurangnya lahan tanah akibat didirikannya pabrik-pabrik dan perumahan. Guna menambah persediaan bahan baku, maka PG. Toelangan mengembangkan penanaman tebu sendiri dan menerima kekurangan bahan baku yang diambilkan dari wilayah Malang.

D. Pengadaan Air.

                Pengadaan air tidak menjadi masalah bagi PG Toelangan, karena disekitar pabrik gula Toelangan terdapat sungai yang mempunyai debit air yang mencukupi kebutuhan pabrik. Sungai-sungai yang mengelilingi pabrik gula Toelangan yaitu : sebelah utara kali Kedung Oling, sebelah barat kali Trengguli dan sebelah selatan Patusan Bagepuh. Namun pada saat ini, seiiring dengan semakin banyaknya saluran irigasi yang tidak berfungsi, serta berubahnya fungsi saluran pametan dan patusan, pengadaan air menjadi persoalan tersendiri.

    E. Kegiatan Usaha
               
Sesuai dengan namanya, maka pabrik gula ini memproduksi gula untuk kebutuhan masyarakat umum. Bahan baku pembuatan gula tersebut adalah tebu. Pada tahun 1975, tebu yang digunakan merupakan tebu sendiri (TS) dan mulai tahun 1976 dialihkan menjadi tebu rakyat intensifikasi (TRI) secara berangsur menjadi 100 % TRI. Dalam perkembangannya pabrik gula sesuai dengan ketentuan yang ada mengadakan Kebun Percobaan dalam katagori TS (Tebu Sendiri). Lahan kebun TS diperoleh dengan jalan memberi imbalan penggunaan lahan kepada petani.,

    F. Pemasaran

Seluruh hasil produksi dari pabrik gula, khususnya gula milik PG untuk saat ini ditangani langsung oleh bidang pemasaran PTP, yang selanjutnya oleh bidang pemasaran PTP gula tersebut dilelang kepada pihak distributor. Adapun gula bagian petani dilelang sendiri dengan dikoordinir oleh APTR (Asosiasi Petani Tebu Rakyat). Selanjutnya pihak distibutor yang memenangkan lelang memasarkan dengan caranya tersendiri. Biasanya gula produksi pabrik ini dipasarkan keluar pulau jawa. Lain halnya dengan sekarang, dulu hasil produksi langsung disalurkan ke Depot Logistik (Dolog).

 
G. Kegunaan Produk 

     Pabrik Gula Toelangan merupakan salah satu perusahaan di Indonesia yang menghasilkan gula jenis SHS (Super Heat Sugar / Gula Putih Utama) yang digunakan sebagai pemanis dan sebagai hasil samping adalah tetes dan ampas tebu.
Tetes yang dihasilkan sebagai produk samping selanjutnya dijual kepada pabrik MSG dan pabrik alkohol sebagai bahan baku pabrik tersebut. Sedangkan ampas tebu yang dihasilkan digunakan sebagai bahan bakar untuk pembakaran.

Demikian bacaan ringkas tentang sejarah Perusahaan pabrik Gula Toelangan dan semoga berkenan bagi pembaca.